Masukan Terpopuler

Senin, 10 Oktober 2011

PERKEMBANGAN PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN SENI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA


BAB I
PENDAHULUAN
  1. LATAR BELAKANG
Kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, seni bertambah zaman semakin berkembang pesat. Perkembangan ilmu pengetahuan mampu melahirkan teknologi dan sebaliknya teknologi juga dapat melahirkan pengetahuan baru. Manusia dengan kelebihannya mengunakan intelektualnya, akal pikiran akan mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan menciptakan teknologi yang dibutuhkan dan diinginkannya. Munculnya keinginan untuk meningkatkan kemakmuran dan kemudahan masyarakat,  menjadikan manusia selalu mengembangkan ilmu pengetahuan dan menciptakan teknologi, serta memberikan nilai seni. Kemudahan yang diperoleh manusia, diperoleh karena terciptanya alat-alat serta perlengkapan yang canggih untuk berbagai kehidupan manusia. Sehingga memungkinkan manusia dapat melakukan kegiatan dengan efektif dan efisien. Lahirnya teknologi juga bersentuhan erat dengan nilai-nilai keindahan atau seni. Seni telah memberikan keindahan pada teknologi hasil terapan dari ilmu pengetahuan/ sains.
Namun kemajuan ilmu pengetahuan tidaklah selalu seimbang dengan kemampuan sebagian manusia dalam mengunakannya. Bahkan terkadang kemajuannya menyebabkan penyalahgunaan IPTEK, yang berdampak bagi kehidupan. Teknologi yang awalnya hanya lah alat bantu manusia justru mampu merusak manusianya sendiri. Lambatnya proses pemindahan teknologi, khususnya di Negara berkembang dari Negara maju juga akan memunculkan sikap mental dan nilai hidup yang tidak mengarah pada teknologi, dan ilmu pengetahuan baru.
Pada Negara maju, maupun Negara berkembang akan merasakan bahwa teknologi akan menghabiskan sumber daya alam, pencemaran, dan mengakibatkan pengangguran, sebaliknya teknologi juga telah terbukti bahwa bagi mereka yang dapat memanfaatkannya. Teknologi tersebut dapat menolong manusia dalam meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
  1. RUMUSAN MASALAH
1.    Bagiamana sejarah perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dalam kehidupan manusia?
2.    Bagimana makna perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni bagi kehidupan manusia?
3.    Apa dampak penyalahgunaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni bagi manusia?
  1. TUJUAN
1.    Mengetahui sejarah perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni dalam kehidupan manusia.
2.    Untuk memcari makna perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi
                 dan seni bagi kehidupan manusia.
3.    Untuk mengetahui dampak penyalahgunaan ilmu pengetahuan,
                 teknologi dan seni bagi manusia.








BAB II
PEMBAHASAN

  1. PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN/ SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI
Ilmu pengetahuan kadang dianggap oleh sebagian orang sebagai bagian dari sains, ada pula yang beranggapan ilmu pengetahuan sebagian dari sains. Menurut Effendi. R dan Malihah. E (2007:120) “ ilmu sains adalah ilmu yang dapat diuji (hasil dari pengamatan sesungguhnya) kebenarannya dan dikembangkan secara bersistem dengan kaidah-kaidah tertentu berdasarkan kebenaran atau kenyataan semata sehingga pengetahuan yang dipedomani tersebut dapat dipercaya, melalui eksperimen (observasi) maupun experience (pengalaman) secara teori.”
Istilah sains sendiri menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah ilmu yang teratur (yang dapat diuji atau dibuktikan kebenaranya).
‘Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang bersifat metodis, sistematis dan logis.Ilmu pengetahuan mempunyai ciri khas dapat dibantah (critizable dan refutable) atas dasar pengamatan dan pemeriksaan, maksudnya terbuka untuk dibantah kendati mungkin akan tetap bertahan.’ Effendi. R dan Malihah. E (Karl Raimund Popper: 1959).
Jadi berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian sains sama dengan pengertian ilmu pengetahuan, istilah ilmu pengetahuan saat ini dikenal sebagai sains dalam bahasa popular. Pengertian sains dan ilmu pengetahuan  dapat dipersamakan atau dipertukarkan dalam artian yang satu dapat mengganti istilah yang lain.
“Teknologi sendiri merupakan segenap ketrampilan manusia mengunakan sumber daya alam untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan.”Effendi. R dan Malihah. E (2007:128).
Sedangkan pengertian teknologi menurut Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang nomer 18 tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah cara atau metode serta proses atau produk yang dihasilkan dari pemanfaatan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan, kelangsungan, dan peningkatan mutu kehidupan manusia.
Teknologi yang berhasil dikembangkan akan bersentuhan dengan nilai-nilai seni atau keindahan. Menurut Effendi. R dan Malihah. E (Janet Woll) mengatakan bahwa ‘seni adalah produk sosial.’ Sedangkan menurut  Effendi. R dan Malihah. E (2007:130) “Seni itu sendiri keahlian membuat karya yang bermutu ( dilihat dari segi kehalusannya, keindahan, dsb), seperti tari, lukis dan sebagainya.”

  1. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN/ SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Perkembangan teknologi yang canggih saat ini tidaklah terjadi dalam waktu singkat, begitu pula nilai seni yang mengikutinya. Perkembangan teknologi diperoleh berdasarkan pengembangan ilmu pengetahuan/ sains yang telah ada, sehingga diterapkan membentuk sebuah teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan berkembang secara bertahap sesuai dengan perkembangan dari zaman ke zaman.
1.      Zaman Purba
Zaman purba sering disebut juga zaman batu. Zaman batu terjadi sekitar 4. 000.000 tahun sebelum masehi sampai sekitar 20.000/10.000 tahun sebelum masehi. Meskipun ukuran tahun tersebut merupakan kira-kira untuk memberikan ancar-ancar dasar pemikiran karena tidak ada batasan waktu yang cukup tajam.

Tetapi pada zaman ini telah ditemukan alat-alat dari batu dan tulang, tulang belulang hewan, sisa-sisa dari beberapa tanaman, gambar dalam gua-gua, tempat-tempat penguburan, dan tulang belulang manusia purba.
Dengan munculnya kemampuan menulis dan berhitung sehingga peristiwa akan segera dicatat, sehingga kesalahan dapat diperkecil. Dengan adanya tulisan ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi yang telah dialami pada suatu zaman dapat disampaikan oeh generasi ke generasi . Sebab tulisan lah, perkembangan yang dicapai dalam waktu 10.000 tahun sangat besar setelah zaman batu, sebagai bukti terjelmanya kerajaan Mesir, Sumeria, Babylon juga kerajaan di India dan Cina.
2.      Zaman Yunani Romawi
a.       Masa 600 sebelum Masehi sampai 200 sesudah masehi
Pada masa ini disebut dengan zaman Yunani. Zaman Yunani telah memberikan corak baru pada perkembangan ilmu pengetahuan yang mendasar sehingga Bangsa Yunani mampu merdeka serta mempunyai kerajaan-kerajaan sendiri. Bangsa yunani memiliki sikap receptive attitude yang memyebabkan perubahan yang sangat besar. Perubahan yang besar itulah yang dianggap sebagai dasar dalam ilmu pengetahuan modern. Perubahan tersebut tergambarkan pada sikap dan jiwa bangsa Yunani tidak dapat menerima pengalaman-pengalaman secara pasif-reseptif. 
Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman Yunani dapat dilihat pada para tokoh yang telah berhasil meletakan landasan dasar  pemikiran ilmu pengetahuan saat ini. Tokoh fisafat pada zaman Yunani seperti Thales (624-548), Pythagoras (580-500 BC) berhasil menemukan hokum dan dalil Pythagoras. Socrates (470-339) telah mencari dengan metode kebidanan.
Plato (427-347) memiliki kesempurnaan ide dan kepastian matematis yang memunculkan matematika menjadi pelajaran wajib dalam pendidikan, sehingga orang yang tidak mempelajari matematika tidak diterima. Aristoleles (348-322), merupakan tokoh yang pertama kali menuliskan semua karyanya dalam sebuah buku, misal buku ilmu pengetahuan seperti, logika, biologi dan metafisika. Eukleides berhasil menyumbang penyusunan ilmu ukur bidang datar. Apollonius (265- 190) mempelajari potongan kerucut bidang datar. Achimendes (287-212) telah mempelajari soal-soal matematika, fisika, kimia serta menerapkan penemuan dalam usaha menemukan alat-alat. Aristarcus (310-230) menerangkan bahwa, bumi itu berbentuk bulat dan berputar sendiri mengelilingi matahari. Muncullah tokoh yang menentang atau menolak pandangan Aristarcus yaitu pandangan heliosentris dengan memperkuat pandangan geosentris.
b.      Zaman Kekuasaan Romawi
Pada zaman kekuasaan Romawi, ilmu pengetahuan tidaklah maju dengan pesat. Meskipun dalam bidang politik, perdagangan, militer, pelayaran, jalan raya, dan hukum sangat maju. Lambatnya perkembangan ilmu pengetahuan karena ilmu pengetahuan hanya berpegang  pada karya-karya Aristoteles, tanpa mengadakan banyak perubahan. Keadaan seperti ini telah dikenal dengan sebutan Eropa masuk dalam kegelapan. Bahkan pada abad pertengahan yang terjadi antara 500 hingga awal 1500 bidang kehidupan mengalami kemacetan dan kemunduran.
Akhirnya hingga pada abad pertengahan antara abad ke-11 awal abad 15, perkembangan ilmu pengetahuan lebih cerah dibanding dalam keadaan sebelumnya. Perkembangan ilmu pengetahuan terjadi khususnya setelah peristiwa perang salib, ilmu pengetahuan dari dunia islam masuk ke Eropa.
Dunia islam bukan hanya mewarisi ilmu pengetahuan dari filsafat Yunani, tetapi juga mampu mempertahankan dan mengembangkan didunia arab tanpa pengaruh dunia Yunani. Sebagai contoh Battani (928) dan Biruni (937-1048) mengadakan sejumlah koreksi terhadap sejumlah pandangan ptolameios antara lain tentang garis edar bumi, harga terhadap tahap-tahap pergantian siang dan malam. Al Razi (850-925) berhasil membedakan campak dari cacar dan juga Al Razi dalam percobaan kimianya telah menghasilkan proses penyulingan, pendinginan, pelarutan, kristalisasi, penguapan, dan perembesan.
Tokoh Islam lainya yaitu Ibnu Khosraw dan Al Kazini yang menentukan berat jenis berbagai macam logam. Ibnu Haitham (965-1039) sudah dapat membuat cermin cekung dan cermin cembung, untuk mempelajari sifat-sifat pembiasan cahaya.
Penemuan- penemuan ilmu pengetahuan di dunia Islam dari tokoh-tokoh Islam diatas dan tokoh Islam yang lainnya, akhirnya masuk ke Eropa. Masuknya ilmu pengetahuan ke Eropa setelah perang salib menjadikan bahan bakar baru bangsa Eropa.
3.      Zaman Modern
a.       Zaman Renaissance
Pada zaman modern tahap renaissance ilmu pengetahuan berkembang pesat. Sebagai gambaran berkembangannya ilmu pengetahuan pada zaman ini, yaitu dengan munculnya tokoh Roger Bacon (1214-1294) dengan pendapatnya bahwa, pengalaman menjadi landasan utama untuk permulaan dan merupakan ujian terakhir bagi semua pengetahuan serta ilmu pengetahuan. Sejak saat itu matematika menjadi syarat mutlak, untuk mengolah semua ilmu pengetahuan.
Muncul juga tokoh yang berasal dari Italia, merupakan ahli aljabar yaitu Leonardo Pisa (1170). Leonardo pisa telah mengadakan penyelidikan yang akhirnya ia menemukan tiga akar dari persamaan pangkat tiga. Tokoh yang lain yaitu Copernicus (1473-1543), menolak pendapat Hipparchus (161-126) dan ptolemaios yang telah menentang pendapat Aristarchus (310-230 BC). Copernicus pada waktu itu berpendapat bahwa bumi dan planet-planet semua mengelilingi matahari, matahari menjadi pusat peredaran (Heliosentris).
Perkembangan ilmu pengetahuan juga Nampak dengan munculnya tokoh pada zaman ini seperti Copernicus, Galileo, dan Johanes Keppler yang telah berhasil memunculkan karyanya berupa aastronomi, ilmu alam, dan matematika. Sedangkan pada tahun 1596-1650 seorang tokoh yang terkenal dengan ucapanya Cogito ergo sum (oleh karena saya tahu saya berfikir, maka saya ada), yaitu Rene Descrates. Pada zaman itu juga ditemukan projective geometry oleh Desarque (1662). Sedangkan Fermat (1601-1665) dan Descrates (1596-1650), mengembangkan orthologonal system.
b.      Abad ke- 17 sampai 18
Awal perkembangan ilmu pengetahuan pada abad ini menurut john locke mengatakan bahwa, mula-mula rasio manusia harus dianggap as a white paper dan seluruh isinya berasal dari pengalaman.
Di prancis tokoh filsuf negarawan Montesqieu (1748).  Memunculkan ide yang menyebabkan ia terkenal, hingga saat ini dengan suasana undang-undang dan Trias politika yang dikemukakanya. Selanjutnya 14 tahun kemudian pada tahun 1762, JJ Rousseau telah menguraikan pemikiran-pemikiran tentang pendidikan. Pemikiran-pemikiran pendidikan itulah ia terkenal sebagai ahli politik dan  sosial.
Salah satu pemikirannya yaitu ia tuangkan dalam bukunya Contrak Social, menguraikan bahwa negara itu merupakan kontak sosial, berupa persetujuan yang dilakukan individu untuk memungkinlah hidup bersama secara damai.
Pada tahun 1687 Isaac Newton telah menghasilkan banyak karya diantaranya adalah tentang teori grafitasi, perhitungan calcius, dan optika. Perhitungan calcius juga diikuti oleh Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1716) namun, terdapat perbedaan pada penyusunan notasinya. Ahli kimia dalam abad 17 dan 18 ini telah berhasil menemukan CO2  yaitu Joseph Black. Hingga muncul setelahnya Joseph Priestley (1733-1804), menemukan sembilan hawa NO dan Oksigen dalam tanaman. Muncul juga pada abad ini, penemu dalam bidang logika seperti, Heminton, Morgan, dan George Boole.
c.       Abad ke-19 hingga sekarang
Perkembangan ilmu pengetahuan pada abad ke-19 ditandai dengan kemajuan industri yang sangat pesat, sehingga sebagai akibatnya timbullah Revolusi Prancis. Pada abad ini perkembangan industri telah mampu membawa kemajuan dalam bidang-bidang yang lain dalam kehidupan yang lainnya. Kemajuanya membawa akibat terhadap kemajuan ekonomi, kesehatan, kesejahteraan, pendidikan. Pada abad inilah muncul cabang cabang ilmu pengetahuan seperti ilmu-ilmu sosial yang antara lain sosiologi, ekonomi, sejarah, jurnalistik, kemanusiaan dan ilmu-ilmu kemasyarakatan.




  1. PERKEMBANGAN MAKNA ILMU PENGETAHUAN/SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI BAGI MANUSIA
1.      Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
Adanya perkembangn ilmu pengetahuan, teknologi dan seni telah membawa kemakmuran bagi manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi telah menimbulkan cabang ilmu pengetahuan yang baru antara lain : Teknik modern, teknologi gedung dan teknologi hutan. Kemudahan yang didapat dari penerapan pengunaan teknik modern misalnya. Dengan dengan teknik modern berupa bendungan. Bendungan mendatangkan manfaat pada petani mendapatkan kemudahan mendapatkan dan memperoleh air. Keuntungan tersebut diperoleh dari penerapan teknik modern dengan teknik mengendalikan aliran air sungai. Contoh lain yaitu pengunaan teknik hutan, dengan teknik tersebut manusia mampu memanfaatkan hutan secara maksimal. Adapun hasil penerapan teknologi hutan berupa industry kayu lapis, pembuatan kertas , obyek pariwisata dan sebagainya.
2.      Manusia Sebagai Subyek Dan Obyek Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
Kemajuan ipteks diperoleh karena manusia telah diberikan Alloh Swt berupa akal, daya, dan kemampuan. Sehingga dengan usahanya, manusia mampu menciptakan alat-alat dan perlengkapan yang canggih untuk mempermudah berbagai kegiatan manusia. Penciptaan alat dan perlengkapan ditujuan agar manusia dapat melakukan kegiatan yang lebih efektif dan efisien dalam berbagai bidang. Sebagai contoh pembuatan alat pertanian berupa traktor, alat pemotong, alat pengolah hasil pertanian, dan alat penyemprot hama oleh manusia. Pembuatan alat tersebut untuk mempermudahkan petani dalam menjalankan aktivitasnya.
Contoh yang lain dalam kedokteran dan kesehatan, manusia mampu membuat obat yang mengandung unsur radioaktif yaitu niazid, mampu menyembuhkan pernyakit TBC. Dari hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa manusia menjadi subyek dalam membuat dan mengembangkan ipteks. Kemudian manusia yang menjadi obyek yang mengunakan teknologi yang telah diciptakannya.
3.      Hubungan IPTEKS dan Nilai
Dengan bergeraknya ipteks dengan sangat cepat, maka dirasakan perlu mencari keterkaitan antara sistem nilai dan norma-norma untuk mengimbangi perkembangannya. Perkembangan ipteks hendaknya dilandasi dengan nilai-nilai moral kemanusiaan. Hal tersebut karena manusia telah dianugrahi oleh Alloh Swt berupa akal dan pikiran, sehingga sepantasnya manusia lebih mendekatkan dirinya pada Alloh Swt. Alloh Swt yang telah menciptakan manusia dengan kesempurnaanya.

  1. DAMPAK PENYALAHGUNAAN IPTEKS DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Perkembagan teknologi telah banyak membantu aktivitas kehidupan manusia . Banyak manfaat ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni bagi aktivitas manusia. Namun sebaliknya, Ipteks juga akan berdampak buruk terhadap manusia jika disalahgunakan. Dampak yang diperoleh akibat direncanakan oleh manusia atau bahkan tidak direncanakan tetapi dampaknya diluar kehendak manusia. Sebagai contoh, dampak penyalahgunaan Ipteks bagi kehidupan yaitu :
1.      Nuklir
Munculnya teknologi nuklir jika disalah gunakan akan membahayakan manusia. Penyebabnya adalah debu-debu radioaktif yang berasal dari bom nuklir serta reaktor-reaktor atom.
Disamping akan berefek langsung juga akan berefek tidak langsung terhadap manusia. Efek tidak langsung yang diakibatkan oleh radioaktif adalah terjadinya perubahan struktur  zat serta pola reaksi kimia, sehingga akan merusak sel tubuh. Apabila terjadi pada gen maka gen akan menyebabkan mutasi gen yang berakibat kanker. Sebagai contoh meledaknya bom hirosima dan Nagasaki di jepang telah memporak porandakan Negara tersebut. Korban berjatuhan serta pengaruh radiasi yang mungkin masih dapat dirasakan.
2.      Polusi
Polutan atau sering dikenal dengan istilah polusi dapat merusak lingkungan. Pencemaran yang berkaitan erat dengan aktivitas manusia dapat terjadi pada pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran suara, dan pencemaran tanah.
a)      Pencemaran Udara
Pencemaran udara disebabkan oleh pembakaran pabrik yang tidak sempurna, misal minyak dan batu bara. Bahkan rokok juga merupakan polutan, baik bagi perokok itu sendiri maupun orang-orang disekitarnya. Pencemaran udara juga dapat menyebabkan efek  rumah kaca yaitu rusaknya lapisan ozon,  sehingga jika lapisan ozon telah rusak, maka sinar ultra violet akan membahayakan manusia. Pencemaran udara bahkan dapat menyebabkan pemanasan global.
b)      Pencemaran Air
Pencemaran air berasal dari limbah industri berupa zat kimia, sampah plastik dan yang lainnya. Apabila zat yang berasal dari bahan kimia tersebut berhasil masuk dalam tubuh manusia, maka akan membahayakan bagi manusia itu sendiri.

c)      Pencemaran Suara
Pencemaran berupa suara akan mampu merusak kesehatan manusia. Gangguan yang ditimbulkan oleh suara akan menganggu sistem pendengaran manusia. Selanjutnya akan merusak sistem yang lainnya misal, perubahan tekanan darah, denyut nadi , gangguan jantung, dan  strees serta gangguan yang lainnya.
3.      Pencemaran Sosial Budaya
Perkembangan teknologi terutama di kota besar akan berdampak buruk terhadap masyarakat dipedesaan. Dampak yag dapat ditimbulkan akibat pencemaran sosial budaya akan menjadikan masyarakat desa menjadi konsumtif, urbanisasi yang tidak terkendali, perubahan gaya hidup, meningkatnya kriminalitas dan sebagainya.
4.      Kloning
Kemajuan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang genetika dan biologi telah berhasil menciptakan proses kloning. Proses rekayasa duplikasi manusia secara sexual dengan klonasi. Tujuannya tidak lain membentuk anak baru, melalui proses kloning atau tanpa pembuahan dari laki-laki dan perempuan yang merupakan pasangannya. Munculnya klonasi ini pun mendapat pertentangan dari pihak agama karena dianggap telah menyalahi kodrat manusia.






BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Ilmu pengetahuan, teknologi dan seni merupakan suatu yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Perkembangan ilmu pengetahuan akan muncul terciptanya teknologi baru yang akan dimanfaatkan manusia dalam kehidupannya. Demikian pula terciptanya teknologi baru didalamnya bersentuhan dengan nilai-nilai keindahan (seni). Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang telah mendatangkan banyak manfaat bagi manusia, tidaklah datang seketika, namun melalui proses panjang menuju kesempurnaannya. Namun perkembangan ipteks yang cepat, sehingga sebagian masyarakat tidak mampu beradaptasi dan memanfaatkanya . Berkembangnya teknologi yang cukup pesat juga masih menimbulkan permasalahan baru, termasuk dampak dari penyalahgunaan ipteks baik polusi, efek rumah kaya dan efek lainya yang akan membahayakan manusia. Bukan hanya secara fisik individu tetapi juga hubungan sosial manusia. 
B.     SARAN
1.      Hendaknya manusia mempersiapkan diri untuk beradaptasi dan memanfaatkannya dengan perkembangan teknologi yang ada.
2.      Perkembangan ipteks harusnya dilandasi dengan nilai moral kemanusiaan.
Penerapan teknologi disiapkan dengan antisipasi gejala yang ditimbulkan dari teknologi tersebut.





DAFTAR PUSTAKA


Effendi, R dan Malihah, E. (2007). Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan
Teknologi. Bandung : CV Yasindo Multi Aspek dan Value Press .

Tim Sosiologi. (2004). Sosiologi. Jakarta : Yudhistira.

Ida.R. (2009). Perkembangan Teknologi Komunikasi.[Online]. Tersedia :
          http://ft.wisnuwardhana.ac.id. (20 Mei 2010).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar